backpacking
Camping di Pulau Perak
So! Holiday is coming! Libur t’lah tiba! (lagu Tasya
Sangiang, Dekat di Hati
Hup hup, maapin nggak pernah update blog lagi. Iya tau kok ngga ada yang nungguin, yaudahlah ya haha. Cerita cerita! Tanggal 18-20 Oktober 2013, hari Jumat-Minggu, gue bersama dengan belasan orang mengembara ke Pulau Sangiang, Provinsi Banten.
Kenapa gue bisa ikut?
Seperti biasa, jebe. Fix jebe, ngeliat ada event tapi galau ikut nggak ikut nggak dan kebetulan si Yogi baru datang dari Negeri Jiran tanggal 17 Oktober yaudahlah cus jadiin aja berangkat! Sebenernya ini adalah event gathering dari grup Solo Travelling (Solo means alone, not that city in Central Java), tapi yang penting jalan-jalan uhuy!
Mulai jalan….
Perjalanan dimulai dari…. Slipi. Iya Slipi Jaya, karena kita sewa mobil elf dari sini sampe ke Anyer, kurang lebih 2 jam.besok paginya. Anyer adalah tempat kapal yang mau kita naikin itu bersandar untuk berlayar (iyakan?) Jalan sekitar jam 22.00 sampe sana jam 00.00-an (kayaknya) terus mampir di Pos TNI AL buat numpang tidur ayam. Sebenernya gue udah tepar sih pas di mobil di jalan ke Anyer, kebo banget terus pas nyampe gue langsung cari posisi buat naro badan LOL bangun-bangun udah jam 5 pagi dan selama tidur gue masih denger suara orang-orang pada ngobrol tp mata gue lengket banget.
Mulai berlayar….
Jam 5 bangun, mandi, solat subuh deh. Ngantri broo. Terus kita udah janjian sama abang kapalnya buat berangkat jam setengah 6-an tapi apa daya tangan tak sampai, jam setengah 7 baru berangkat haha! Gue kira akan lama gitu kan di kapalnya eh ternyata cuma sekitar 1.5 jam udah sampe terus kita ganti baju buat langsung snorkeling, eh tapi makan dulu deng, masak sih. Jadi yang berlayar itu ada dua kapal karena kapalnya tuh cuma muat 10 orang-an, nah yang bisa masak cuma di kapal satu lagi bukan di kapal gue jadilah gue cuma sebagai penikmat dan pencicip haahha kebetulan di trip ini gue udah kenal 2 orang yang pernah trip bareng yaitu Kharis dan emaknya, Mbak Ani.
Snorkeling…
Puas makan minum kenyang, jadilah kita berlayar lagi untuk menuju satu spot snorkeling. Sinar matahari nyengat banget tapi masa iya udah ke sini gak snorkeling dan gue udah pake swimsuit juga gengsi kale gak nyebur. Yogi nyebur duluan…. tapi kesian dia kena panick attack pas baru nyebur pdhl pake pelampung, drpd anak orang kenape-kenape, mending kita bawa dia ke kapal lg hahaha
Gue gantian, pake snorkel dan goggle (nyewa dari Jakarta hihi) terus nyebur, eh kampret dasar barang sewaan, buochoooor buochooor, air masuk ke mata padahal udah gue kencengin banget wah kaco lah br masuk kepala bentar udah kerendem, padahal underwaternya lumayan tuh, yaudahlah gue ga lama-lama, naik lagi ke atas nemenin Yogi-Si-Anak-Minang-Yang-Tinggal-Di-Negeri-Jiran 😀
Keliling-keliling…
Puas snorkeling walaupun kenyataannya nggak gegara tragedi goggle itu, kitapun minta keliling-keling pulau, pake kapal, iyalah, masa iya berenang.
Pulau Sangiang yang sekarang dijadikan Taman Wisata Alam pada awalnya merupakan Cagar Alam seluas 700,35 Ha Kemudian pada tahun 1991 perairan di sekitar kawasan diubah menjadi Taman Wisata Alam Laut seluas 720 ha. Pada tanggal 8 Februari 1993 melalui SK Menteri Kehutanan No. 55/Kpts-II/1993 kawasan Cagar Alam diubah fungsinya menjadi Taman Wisata Alam dengan luas 528,15 ha. Juga terdapat sebuah perkampungan yang namanya lLagon Waroo, atau Lagoon Waru, dan yang tercatat disana ada lebih 50 kepala keluarga (Source: Wikipedia).
Ditambah omongan dari salah satu orang, katanya tingkat organisasi tertinggi di sini adalah RT! Shock man! Segede gitu cuma RT!
Kita keliling-keliling, pengennya ke Goa Kelelawa yang ngeliat kelelawar jatohan terus dimakan hiu tapi ombak dan arusnya lagi besar banget jadi kita ga bisa mendekat cuma dari jauh tapi bau pup kelelawarnya udah kecium huh!
Ini Sumatera Loh! Finally!!
Seperti biasa, judul kali ini emang geje banget, tapi biarin dah.
Kepengen Belajar
Belajar, dari kata dasar ajar. Apa sih belajar itu sebenarnya? Rata-rata orang mendefinisikan kata belajar itu sebagai berangkat ke sekolah dan ke kampus, mengerjakan tugas/PR dan sebagainya. Tetapi seiring proses belajar di sekolah itu kita bisa tahu kalo belajar itu tidak sesederhana orang datang ke sekolah, mendengarkan guru mengajar, kemudian mengerjakan tugas sekolah, pulang membawa pekerjaan rumah, tapi ada juga belajar dari apa yang kita jalani di kehidupan ini. Misalnya belajar bagaimana cara menyeberang, hal ini tidak diajarkan di buku-buku sekolah, tetapi belajar dari bagaimana kita masuk di dalam masyarakat dan beradaptasi dengan lingkungan.
Dieng, Dieng–A Place Called Home Part 2
How was the trip? Asked one of my friends. I just responded with laugh, and here’s the story!
When i arrived at Faid’s house, it was dark (yeah it’s already night) because his house is located around 1800 m above the sea levels so it takes about 1 hour from the market. Oh ya, it was so damn cold, like that “cold” cold that i have seen in movie. Here’s the picts:
We went to sleep at 10pm because we have to wake up early tomorrow morning to catch the sunrise. So damnnnnn cold, i even worn 2 jackets and 3 blankets and it’s still cold!
At 5am, Faid knocked our room to prepare ourselves and get ready for sunrise! Whoooa the coldness like i dont wanna touch and feel the water. Then, Faid’s mom has prepared us warm tea and cookies, i ate them all LOL
We went to Gardu Pandang Dieng by motorcycle, 1 motorcycle tagged by 3 people ehehehe because only Faid who can ride it :p i was eager to catch it since Faid told us that it’s golden sunrise and it’s so beautiful but im afraid if we’re late! Since it’s almost morning! But luckily, we still get it! Here’s the picts:
How was it? Very beautiful right? I was lucky to have an abilty to view this moment 😀